---------Starter--------
Halo… Ini adalah cerita untuk masuk ke tema pada post kali ini. Agak panjang tapi mudah-mudahan bisa mengerti dan terhibur serta menginspirasi kalian semua. And jangan lupa kasih komennya yah !!! Saran dan kritik akan saya terima, semoga akan membuat posting saya yg berikutnya akan lebih baik..
Happy reading (^_^)
- WRITER -
-----STORY----
Cerita ini terjadi ketika seorang raja dari kerajaan Inggris berjalan-jalan di kota bersama dengan anaknya yang masih kecil yang merupakan putra mahkota dari kerajaan tersebut. Setelah selesai menyantap makanan yang ada di suatu kedai makan bersama dengan rakyatnya, sang raja kembali melanjutkan perjalanannya untuk kembali ke istana. Saat di tengah perjalanan menuju istana, sang raja mampir ke sebuah toko buah, di sana dia berbincang-bincang dengan gembira bersama pemilik toko dan beberapa rakyat lainnya. Mereka terlihat sangat akrab, seakan mereka adalah kawan lama dan tidak terbatas oleh status rakyat dan raja.
Selesai dengan membeli buah dan kembali melanjutkan perjalanan, sang pangeran pun bertanya, “Ayah, kenapa tadi kita makan di kedai makanan? Bukankah di istana makanannya lebih enak?”.
Sang raja pun tertawa mendengar pertanyaan anaknya. Dia pun menjawab, “Bukankah kau belum pernah mencicipi makanan rakyat biasa, anakku? Masakan koki di kedai itu tidak kalah dengan koki di istana kita”.
Kemudian sang pangeran kembali bertanya “Um. Apakah ayah kenal dengan pemilik toko buah itu?”. Sang raja menjawab,”Ya, dia orang yang sangat baik”.
Sang pangeran menjadi agak bingung mendengar jawaban ayahnya. “Ayah, saya sangat bingung. Kenapa ayah bisa begitu dekat dengan rakyat ayah? Selama ini selalu saya selalu mendengar status bangsawan sangat dihormati, mereka akan sangat susah berbaur dengan rakyat biasa karena mereka pemimpin rakyatnya yang memiliki kasta yang lebih tinggi. Kenapa ayah bisa begitu akrab dengan rakyat?”.
Sang raja menatap anaknya. Sambil tersenyum, dia menjawab,”Anakku. Setiap minggu aku akan menyempatkan diriku untuk ke kota. Apakah itu yang membuatku dekat dengan mereka? Iya. Tapi yang membuatku benar bisa diterima mereka tanpa terbatas status adalah aku selalu menganggap mereka sebagai manusia. Mereka adalah rakyatku, tapi mereka juga adalah sahabatku, saudaraku. Mereka makan nasi yang sama dengan kita. Mereka bernafas dengan udara yang sama dengan kita. Memang aku adalah raja mereka, aku adalah pemimpin mereka. Tapi apakah aku harus menganggap mereka berbeda karena kasta? Apakah mereka harus takut padaku? Tidak. Mereka adalah sahabatku yang sudah membantuku membangun kerajaan ini. Maka dari itu anakku, ingatlah ! Kelak saat kau menjadi raja. Rakyat bukanlah pekerja atau orang yang lebih rendah dari kita. Mereka adalah sahabatmu yang rela membantumu, jadi tidaklah layak jika kau menjauhi mereka dan memerintah mereka hanya sebagai bawahanmu saja. Bisa kau ingat?”
Sang pangeran mengangguk sambil tersenyum, “Tentu saja ayah !”
THE END
------- WRITER’S POV -------
Terima kasih sudah mau membaca story yang lumayan panjang tadi.
Tema posting saya kali ini adalah SELF RESPECT atau Rasa Hormat pada diri sendiri.
Guys, tentu kita pernah merasa dikucilkan karena pekerjaan kita atau status kita. Entah karena kita pernah berbuat salah atau karena kita adalah kaum minoritas atau karena pekerjaan kita yang tidak biasa. Semua itu tentu membuat kita merasa tersingkir dari komunitas yang ada di sekitar kita.
Apakah seorang raja tidak terkucil? Belum tentu. Semua menteri dan pelayan di istana adalah orang lain yang hanya ingin dekat dengannya ketika dia berkuasa. Bahkan anaknya pun sulit dipercaya karena bisa saja anaknya ingin membunuhnya agar mendapatkan tahta kekuasaan.
Kemudian pernahkah kita mengucilkan seseorang karena statusnya atau karena pekerjaan atau bahkan karena ras dan agamanya?
Guys, manusia diciptakan oleh Tuhan YME dengan berbagai rupa dan ras bahkan dengan status sosial yang berbeda. Apakah dengan berbeda kulit dan status, kita tidak bisa menjalin hubungan yang harmonis?
Status, ras, dan agama bukanlah penghalang kita untuk menjalin hidup bersama. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Cobalah kita tanyakan pada diri kita, “APAKAH SAYA INI?”
Tentu jawabannya, Saya adalah manusia. Begitu juga dengan orang lain. Mereka adalah manusia juga, walaupun berbeda. Mereka menghirup udara yang sama dengan kita. Mereka memiliki anatomi tubuh yang sama dengan kita. Mereka lahir dengan cara yang sama dengan kita. Mereka hidup di Bumi yang sama dengan kita.
Cobalah kita tidak melihat diri kita dengan segala kekayaan dan kelebihannya. Cobalah kita anggap diri kita sebagai manusia. Manusia biasa yang diciptakan Tuhan apa adanya. Manusia biasa yang memiliki kelemahan. Cobalah kita anggap diri kita adalah makhluk yang sama dengan orang lain yang diciptakan oleh Tuhan pula.
Dengan begitu, kita akan bisa untuk menerima orang lain sebagai saudara kita, makhluk yang sama dengan kita. Kita pun tidak lagi hanya melihat seseorang dari status dan rasnya. Kita akan melihat mereka sebagai sesama kita.
Cobalah untuk menghormati diri kita sendiri. Tidak melalui kelebihan kita, tapi melalui kekurangan dan yang terutama melalui hati kita. Bukalah hati kita dan hormati diri kita, dengan begitu kita pun akan menghormati dan menghargai orang lain.
Semua hal akan dimulai dari diri kita sendiri. Sadarilah akan kemampuan diri kita. Hormatilah diri kita sebagai manusia. Kemudian kita akan bisa menerima orang lain yang ada di sekitar kita, apapun keadaanya.
“When you can respect yourself, then you can respect other people. When you can open your heart, you can accept other people. Then, there’s no more racism and we can live together with peace and joy. Then we can see how excited the variety is.”
-- Writer --
(Yupz. Selesai juga my 2nd post. Terima kasih sekali bagi yang sudah mau menyempatkan waktunya untuk membaca posting saya. Mohon tinggalkan komen yang membangun, agar posting saya berikutnya lebih baik. Saya masih belajar.. hehehehehehhe ^^.
Terima kasih juga buat Bu Eleonora untuk movie Mahatma Gandhi. Sangat menginspirasi
Terima kasih semua yang sudah baca blog saya. Thx bnget ^^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar