Selasa, 30 Maret 2010

Tentang Berterima Kasih

----- STORY -----

Namaku John. Aku adalah seorang guru. Akan tetapi aku tidak bekerja di sebuah sekolah atau tempat mengajar yang sepantasnya. Aku bekerja di sebuah penjara dengan pengamanan tingkat tinggi di negara ini. Yah, memang aneh. Mungkin anda akan bertanya apa yang seorang guru lakukan di sebuah penjara?

Mereka yang di penjara adalah masyarakat juga yang biasa tidak mendapatkan pendidikan yang sepantasnya. Disinilah aku berdiri untuk mengajar mereka tentang berbagai hal.

Aku mempunyai seorang murid yang luar biasa. Dia lebih tua dariku, Franky namanya, kadang-kadang dia mendapat julukan Franklenstein. Dia adalah seorang penjahat kelas kakap. Aku masih ingat dengan tampangnya yang garang dan tato di sekujur tubuhnya.

Saat pertama kali memasuki kelas, aku melihatnya, dia pun melihatku dengan dinginnya. Tanpa memperdulikan tatapan dinginnya yang menyertaiku sepanjang hari di kelas itu, aku tetap mengajarnya.

Hari-hari telah berlalu sejak aku mengajar di kelas itu. Franky tetap dingin seperti biasanya dan aku pun tetap melakukan apa yang menjadi tugasku. Suatu hari, kami hanya duduk berdua di kelas tersebut karena murid-murid lainnya belum datang. Dia menatapku dengan dingin saat ku menyiapkan mejaku. Saat itu aku pun memberanikan diriku untuk mengobrol dengannya.
Dia agak ramah, walau tampangnya yang luar biasa seram. Sangat menyenangkan bisa mengobrol dengan Franky. Pengalaman hidupnya pun luar biasa hingga ketika dia masuk penjara ini.
Yah.. aku ingat suatu hari dia mengatakan, "John, kalau aku tidak bisa lulus ujian ini, kurasa kau harus bersiap-siap.". Yah.. aku sangat kaget saat itu, apa dia mengancamku? Sangat mudah baginya untuk menghabisiku jika dia mau.

Bulan-bulan telah terlewati tanpa terasa. Ujian bagi para napi pun telah berakhir dan hari ini mereka akan menerima surat yang menyatakan mereka lulus atau tidak.
Aku sangat tegang. Bagaimana jika Franky gagal? Apa aku akan mati?

Saat aku masih galau dengan pikiranku, tiba-tiba Franky menghampiriku dan langsung mendorongku hingga aku menabrak dinding. Dia memandangiku dengan dingin, aku sangat takut. Dia makin mendekat. Saat itulah dia mengatakan, "John, terima kasih". Aku masih tercengang mendengar kata-katanya. Dia berterima kasih. Seorang Franky yang sangat seram itu berterima kasih. Dia memelukku dan aku pun balas memeluknya. Aku mengucapkan selamat kepadanya. Dia berkali-kali berterima kasih padaku. Kata-kata Franky yang sangat ku ingat "John, terima kasih sekali. Kau telah membuka jalan untukku menempuh hidupku yang baru di luar nanti. Terima kasih".
Yah.. itulah Franky. Napi dan muridku yang luar biasa.

-------------------------------------------------------------------------------------------------


----WRITER'S POV----


Hai guys, akhirnya ku bisa kembali posting lagi. ^^ Terima kasih sudah membaca cerita pendek di atas. Semoga tidak membosankan.

Tema posting saya kali ini adalah Say Thank You atau Mengucapkan Terima Kasih.

Guys, kita tentu sering berterima kasih kepada sesama kita. Terima kasih merupakan hal umum yang ada di sekitar kita. Semua orang pasti pun bisa mengucapkan terima kasih.

Namun pernahkah kita menerima atau memberikan terima kasih yang spesial bagi sesama kita?
Terima kasih yang tidak hanya di mulut saja tapi terima kasih yang benar-benar tulus dari hati kita? Apakah pernah kita berterima kasih kepada orang yang telah membuat hidup kita luar biasa?

Seperti halnya Franky pada cerita di atas. Dia adalah seorang penjahat, namun dengan tulusnya dia mau berterima kasih pada John yang telah memberinya pelajaran hidup.
Kita pun telah menerima berbagai hal baik dari orang-orang di sekitar kita. Sudah selayaknya kita mengucapkan terima kasih yang setulusnya bagi orang-orang yang telah mendukung kita dalam hidup ini.

Terima kasih yang mahal bukan dilihat dari harganya, namun ketulusannya.
Terima kasih yang tulus sudah merupakan benda langka di jaman ini. Sudah jarang sekali kita berterima kasih kepada orang-orang yang telah mengubah hidup kita.
Saat kita telah di puncak, kita pun lupa dengan orang-orang di balik kesuksesan kita yang telah mendukung kita.
Orang tua kita merupakan hal paling utama. Karena merekalah yang mau merawat kita hingga menjadi seperti sekarang ini.
Guru kita adalah orang-orang yang telah mengajarkan pelajaran tentang hidup ini sehingga kita dapat menjalani hidup ini.
Orang-orang yang telah mendukung kita hingga mengubah hidup kita.
Sudah selayaknya kita berterima kasih kepada mereka semua.

Jadi, marilah kita berterima kasih pada orang-orang yang telah sangat berjasa pada kita, orang-orang yang telah menyentuh hati kita dan orang-orang yang telah sangat baik dalam mendampingi kita hingga sekarang ini.

"We can feel their kindness, we can be the one like because of them. Let's say thanks to them. We can pay our debt. Thank you for the all they have done to us."


-----WRITER-----



(Saya ingin berterima kasih kepada Tuhan dan buat semua orang yang telah mensupport saya selama ini, Orang tua saya, saudara-saudara, guru, dosen, dan teman-teman semua. Special thanks buat Bu Eleonora. Juga special thanks buat 'someone' yang telah membuat hidup saya lebih berwarna lagi. Dan tentu saja thank you buat pembaca semua.. thanks banget udah mau membaca postingan saya. Thank you ^^)

Tidak ada komentar: