Selasa, 16 Maret 2010

Tentang Mempermalukan Orang Lain

----STORY----

Suatu ketika ada seorang guru yang terkenal “killer”. Dia selalu menghukum murid-muridnya dengan cukup keras. Ketegasannya membuat banyak murid tidak menyukainya. Suatu hari, seorang membawa sebuah kamera. Kemudian saat si guru sedang memarahi salah seorang murid lainnya, murid yang membawa kamera tadi mulai merekam aksi dari guru ini. Kemudian sepulang dari sekolah, murid tersebut menyebarkan video tersebut ke suatu website di internet. Si murid tadi juga mencantumkan nama guru dan nama sekolahnya. Video itupun ditonton oleh banyak orang yang mengunjungi website tersebut. Hal tersebut membuat nama baik dari guru dan sekolah tersebut tercemar. Alhasil, guru yang bersangkutan menjelaskan aksi tindakannya tersebut dan meminta maaf atas tindakannya. Menurutnya tindakannya tersebut hanya agar muridnya bisa disiplin dan dia melakukan tindakannya pun dalam batas yang wajar. Pihak sekolah yang merasa nama baik dari sekolahnya tercemar akhirnya meminta orang yang menyebarkan video tersebut untuk menghapusnya dan pihak sekolah pun meminta maaf kepada orang tua dan semua yang menonton video tersebut.


-----WRITER’S POV----

Hey, guys. Setelah membaca cerita singkat di atas apa sih yang kita dapatkan?
Seorang guru yang kejam?

Guys, tema posting saya kali ini adalah Embrass Them For Revenge atau Permalukan Mereka Untuk Balas Dendam.

Guys, sering kita mendapati seseorang yang mungkin membuat kita muak padanya, membuat kita benci padanya. Kemudian mungkin dia pernah membuat kita sakit hati dan juga membuat kita malu. Orang-orang ini sangat banyak di antara kita, entah itu adalah guru, dosen, teman, rival, dll.

Seperti yang kita tahu, guru adalah orang yang sangat berjasa bagi kita. Mereka lah yang membuat kita bisa membaca, menulis dan juga tahu lebih banyak tentang segala ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini. Mereka begitu kita hormati dan tentu saja segala tindakannya menjadi panutan kita agar berguna bagi masa depan kita.

Kemudian ketika kita mulai tidak taat, kita lalai, mereka akan mulai menegur kita. Jika kita masih saja lalai setelah ditegur, mereka akan mulai berlaku lebih keras dengan member kita hukuman. Mungkin ada beberapa guru yang sangat tegas hingga memakai kekerasan agar para murid patuh padanya.

Guys, saat guru kita mulai berlaku keras pada kita, tentu kita pun ingin berontak. Kita pun ingin lepas dari kekasarannya. Saya pun tidak setuju jika seorang guru memakai kekerasan untuk mendidik para muridnya. Ini tentu akan mempengaruhi mental dari murid-murid. Mereka akan mulai memberontak dan ingin membalas apa yang terjadi pada mereka.
Di jaman yang serba canggih ini, di mana media komunikasi sangat berkembang, dan semua orang dapat menikmati segala informasi yang tersebar di seluruh dunia yang tersedia di internet. Seperti yang kita lihat dari kelakuan dari murid yang saya ceritakan di atas. Dengan memanfaatkan teknologi dan informasi, dia memberitahu pada dunia bahwa inilah guru yang tidak saya sukai tersebut.

Guys, apakah tidak boleh seorang murid tidak menyukai seorang guru? Tentu saja boleh. Apakah dia tidak boleh menyebarkan kelakuan guru tersebut? Tentu saja boleh. Semua ini adalah berhubungan pada hak kebebasan kita dalam mengungkapkan apa yang ada di dalam pikiran kita. Kemudian pertanyaannnya menjadi “Salahkah murid tersebut menyebarkannya?”.

Sangat salah menurut saya. Kenapa? Karena murid tersebut menyebarkan suatu keburukan seseorang. Tentu ini akan mencoreng nama baiknya dengan kata lain saat kita memberitahu keburukan seseorang pada orang lain apa lagi dengan gamblang tanpa tahu apakah dia salah atau benar dalam melakukannya. Apalagi dia mencamtumkan nama dan sekolahnya. Tentu saja ingin akan memperburuk keadaan karena dia memberitahu semua orang tentang siapa dia dan keberadaannya. Tentu saja hal ini tidak hanya berdampak buruk pada si guru saja, tapi juga bagi instansi yang menaungi guru tersebut.
Guys, kita boleh tidak menyukai seseorang, ada kalanya kita berpikir untuk membalas semua yang telah dia lakukan pada kita. Tapi ada baiknya kita tidak membuat dia yang buruk di mata kita kemudian buruk juga di orang lain. Kita tidak perlu dengan sengaja mempermalukan dia di depan banyak orang.

Semua dendam yang kita rasakan dapat kita kurangi. Kita dapat mengikhlaskan dan selalu berpikir positif pada semua kelakuan yang kita dapatkan dari orang lain. Tidak ada manusia yang sempurna jadi kita pun tidak perlu membuat menjadi tambah tidak sempurna di mata orang lain.

Jika kita selalu berpikir positif, kita akan selalu bisa melihat sisi baik dari setiap hal yang kita dapatkan walaupun hal tersebut buruk. Kita dapat berempati dan membayangkan bagaimana jika kita lah yang diperlakukan seperti itu. Selain itu pun kita bisa mencemarkan nama baik instansi lain tanpa kita sengaja yang akan berefek pada pandangan masyarakat pada instansi tersebut.

Jadi, marilah kita selalu berpikir positif. Jangan menyimpan dendam terlalu lama agar hati kita pun dapat tenang dan dapat menjalani hidup dengan lebih baik dan dapat melihat segala hal itu memiliki sisi bagusnya.

“With no revenge in your heart, you’ll feel more comfortable to do anything. You’ll see everything is positive and we will live with joy together. Even there is so many sorrow and pain we feel but we can still smile and stand up to run this life again. ^^”
-----------Writer-----------






(Terima kasih buat yang sudah baca... Semoga bacaan ini dapat dimengerti dan menarik.. mohon tinggalkan komen yang membangun.. ok??? Thank you ^^)

Tidak ada komentar: